Sabtu, 18 Mei 2019

Tugas 3 : Puasa Para Nabi



Menurut ibnu katsir Nabi Adam as berpuasa selama tiga hari setiap bulan. Nabi Nuh as berpuasa ketika berada diatas perrahu ketika Allah swt mengazab umatnya dengan banjir bandang dan menenggelamkan mereka termasuk istri dan anaknya, Nabi Ibrahim as berpuasa ketika dilempar oleh raja Namrud kedalam api yang menyala nyala, Nabi Daud as berpuasa secara bergantian antara satu hari dengan hari berikutnya (puasa sehari lalu sehari berikutnya tidak berpuasa dan seterusnya sepanjang tahun). Nabi Yusuf as berpuasa ketika dalam tahanan karena fitnah, Nabi Yunus as berpuasa selama berada diperut ikan paus, Nabi Ayub as berpuasa ketika mendapat berbagai musibah menimpanya, mulai dari habis hartanya, anak-anaknya meninggal sampai penyakit kulit, namun dalam sakit kulit itu Nabi Ayub as memohon agar menyisakan hatinya untuk digunakan mendekatkan diri kepada Allah swt. Begitu pula nabi Musa as, beliau berpuasa selama tiga bulan dalam setahun. Dan terakhir masa umat Nabi Muhammad saw diperintah berpuasa selama bulan ramadhan penuh. Atas dasar itulah mengapa kita berpuasa dibulan Ramadhan saat ini. Sekaligus menjelaskan firman Allah swt dalam Q.S. al Baqoroh ayat 183

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. 
Pada ayat tersebut orang islam yang beriman diperintah berpuasa seperti umat terdahulu untuk mencapai derajat takwa. Hanya saja umat nabi terdahulu tidak sebanyak umat Nabi Muhammad saw. Oleh karena puasa itu sebuah perjuangan dengan nilai ibadah tinggi bahkan dalam sebuah hadis disebutkan sebagai berikut:
Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).


Tompokersan, 19 Mei 2019
10.18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar